Cara install linux di android dengan menggunakan kit

Debian adalah salah satu jenis OS atau yang lebih tepat di sebut distro linux yang bisa kita jalankan di android kita. Cara yang saya gunakan bukanlah dengan dual boot os Android dan Linux. Tetapi debian itu ada di dalam terminal android kita. Jadi aman dari resiko jika terjadi kegagalan instalasinya Di persiapkan dulu alat tempurnya:

• Terminal untuk android, saya menggunakan Juice SSH dari Google Play
• Debian kit versi 1.6 download dari Google Drive saya download disini.

Jika sudah di siapkan, langsung saja kita eksekusi debian untuk linuxnya :D

1. Download deb 1.6 shar.
2. Buka terminal masuk ke folder dimana deb 1.6 disimpan.
3. Ketik perintah ini: sh debian-kit-1-6.shar
4. Anda akan di konfirmasi untuk ekstrak di /data/local/deb/ lalu autorun akan berjalan.
5. Anda akan di tanya untuk memilih jenis paket yang akan di install. 
6. Dalam hal ini saya menginstall debian Wheezy dengan paket dasar shell nya saja dengan kapasitas 512 MB. 
7. Masukan pilihan di sebelah kiri Debian Wheezy dan sebelah kiri 512MB. Contoh: w0
8. Tunggu beberapa menit /jam. Lama dari proses ini tergantung koneksi internet anda. Proses ini akan membuat file .img di direktory /storage/sdcard0/debian.img
9. Setelah selesai unpack nya ketik perintah deb. Jika berhasil berarti debian sudah terinstall dengan benar.
10. Keluar dari terminal, lalu masuk kembali kemudian ketik deb
11. Setting repository agar cepat pada saat update. Dibawah adalah daftar repostiory yang bisa di gunakan.
12. Update aplikasi dengan perintah apt-get update.
13. Install andromize. apt-get install andromize. Andromize adalah aplikasi penyempurna untuk menjalankan debian di android.

   

   Setting Repository debian di android:

• Ketik perintah ini:

nano /etc/apt/sources.list.d/sources.list

• Agar tidak terjadi duplikat repository, ada baiknya hapus repository lama dan ganti dengan yang baru.
• Berhubung ga bisa di copas ^_^ download souces.list nya disini.
• Hapus sources.list yang lama, dan copy sources.list yang baru di download ke direktory /etc/apt/sources.list.d/
• Isi dari sources.list: 

## LOKAL## KAMBING UIdeb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main contrib non-freedeb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy-updates main contrib non-freedeb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ wheezy/updates main contrib non-free## LUARdeb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy-backports maindeb http://ftp.us.debian.org/debian wheezy main contrib non-freedeb http://ftp.us.debian.org/debian wheezy-updates main contrib non-freedeb http://security.debian.org wheezy/updates main contrib non-free##  deb-src http://ftp.us.debian.org/debian wheezy main contrib non-free##  deb-src http://ftp.us.debian.org/debian wheezy-updates main contrib non-free##  deb-src http://security.debian.org wheezy/updates main contrib non-free

• Lalu setting juga di  /etc/apt/sources.list.d/sven-ola.list menjadi:

deb http://sven-ola.dyndns.org/repo wheezy main

Banyak cara untuk root Lenovo K900, Bisa menggunakan cara MFT, sdfuse, maupun recovery. Kali ini saya menggunakan cara SDFUSE.  Silahkan yang mau mencoba. Dengan root, kita bisa memiliki hak akses penuh atas HH kita. Namun garansi akan hilang. Dan Penting untuk di ingat, Segala bentuk kelalaian pada saat root bukan tanggung jawab saya. Jadi hati2 dan teliti. Berikut langkahnya:

• Charge battery minimal 70%
• Download ROM
• Backup semua data

- Foto
- Musik
- Video
- Contact
- Dokumen

• Wipe ke factory setting nya HP dari setting
• Format SDcard dari laptop/komputer

Mulai Flashing cara SDFUSE:

1. Unrar/unzip hasil downloadan ROM ente.
2. Buat folder sdfuse di storage k900.
3. Masukkan hasil unrar/unzip rom ke dalam folder sdfuse.
4. Matikan HP dengan menekan tombol power cukup lama hingga HP mati.
5. Nyalakan HP dengan menekan kombinasi tombol power+volume up hingga muncul logo android biru.
6. Pilih sdupdate dengan menekan tombol volume up/down dan tekan tombol power untuk konfirmasi.
7. HP akan melakukan flashing otomatis.
8. Setelah selesai pilih reboot.....(ada sebagian user yg mengalami device stuck di boot animation....setelah reboot. Untuk menghindari hal ini, pilih device off)
9. Lenovo K900 Sudah berhasil anda root
10. Setelah reboot hapus folder sdfuse bisa dari filemanager / laptop.

Sebelum jauh memasuki dunia linux, ada baiknya kita mengenal perbedaan yang paling mencolok antara linux dengan os windows. Salah satu yang paling berbeda jelas adalah User. Dimana pada windows pengguna adalah seorang admin, Sedang pada linux (kecuali distro pentest) default pengguna hanya user biasa. Untuk menjalankan kita harus menjadi admin/root. Untuk menginstall aplikasi, paket, serta menjalankan system, kita harus menjadi root. Dibawah ini adalah contoh ketika kita membuka terminal/konsole apakah kita root atau user biasa.
Ketika pertama kali kita membuka terminal, kita akan melihat

pengguna@host:~$

Atau sebagai contoh:

freeman@lenovo:~$

Ini berarti pengguna di host/komputer tertentu. Perhatikan tanda string "$" di akhir, tanda itu berarti kita masih sebagai pengguna biasa/user yang tidak bisa mengatur file system.
Jika kita mengetik perintah

sudo su

atau

su -

Maka nama di terminal akan berubah menjadi

root@lenovo:~#

Jika tanda "$" berubah menjadi tanda "#" maka kita sudah menjadi root dan dapat mengatur file system.

Prepare Disks

Whether you have used the internet-connected Linux distro or the Gentoo minimal installation CD way to get to here, you’re all set. At this step, you have to setup a space for Gentoo to sit in in your hard disk. Preparing/partitioning disks is a big topic and I’m gonna summarize it here. Your disk is divided into sections called partitions. Each partition have a size and a filesystem. The filesystem is a way to organize folders and files in a way the OS can understand. There are alot filesystems out there like ext2, ext3, HFS, HFS+, NTFS, FAT, …, etc. (If you don’t know these names, it’s ok, don’t panic). In order to install an operating system into the hard disk, you have to allocate a space for it in the disk. That is, you have to make a partition for the OS to write itself into and use. If you want learn more about disks and partitions I recommend searching for a good tutorial rather than reading my summary because it’s a long and interesting topic.

Ok, now you understand why we need to partition the disk for Gentoo to use. To partition your disk you have to use a partition editor program like ‘Partition Magic’ on Windows or ‘gparted’ on Linux. Or use the most basic partition editing tool ‘fdisk’ (but it lacks the ability to move partitions). You need to create what every Linux distro needs from the disk. A root partition and a swap partition (Although some guys reported to me that using Linux in the huge memory age [this age], there’s no need for a swap partition). You can create a separate boot partition, home files partition or anything you like. Most Linux users set one root partition along with a swap partition. You have to sit and decide your partitioning design then carry on. Once, you’ve prepared your disk for Gentoo you can continue installing Gentoo. I’ll use ‘fdisk’ to create three partitions boot, root and swap partition (assuming my disk name is /dev/sda):

(WARNING: don’t do this blindly. You will lose all of your information. I’m assuming you don’t need any of your files and partitioning the whole /dev/sda disk for Gentoo).

fdisk /dev/sda
Command (m for help):

First delete all of your exiting partitions:

Command (m for help): d
Partition number (1-4): 1

Keep on deleting the partitions until there’s no any. Second, Create the boot partition (following the Gentoo Handbook, boot partition will be 32 MB):

Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
p
Partition number (1-4): 1
First cylinder (1-3876, default 1): (Hit Enter)
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1-3876, default 3876): +32M

(notice the +32M that means I want the boot partition to be of size: 32 MB).

Then, toggle the bootable flag by:

Command (m for help): a

Then, create the swap partition:

Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
p
Partition number (1-4): 2
First cylinder (56-3876, default 56): (Hit enter)
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (65-3876, default 3876): +512M
Command (m for help): t
Partition number (1-4): 2
Hex code (type L to list codes): 82

And now swap is created. Root partition is left:

Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
p
Partition number (1-4): 3
First cylinder (1-3876, default 1): (Hit Enter)
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1-3876, default 3876): (Hit Enter)

(NOTE: hitting enter the ‘Last cylinder’ prompt makes the partition take the rest of the disk).

And last, we have to save our work and write the partition table to physical disk:

Command (m for help): w

At this stage, you have setup your disk and is ready for Gentoo installation. Comming up in Part 2…

References

Gentoo Handbook

Network Configuration

In order to download stage3 tarball and portage snapshot from Gentoo website, you have to connect to the internet. Connect to internet the way you like. The most common ways to connect to internet are using an ethernet cable or using wireless network. If you want to connect to internet using ethernet cable just plugin the cable wire and try to ping any outside server like http://www.google.com for example. If the result is unknown host (that is if you’re not connected) then you’re most probably haven’t taken an IP address yet. Use the command:

dhcpcd eth0

to get an IP address (Make sure to change the ‘eth0‘ part with your ethernet interface. use the command ‘ifconfig -a‘ to see all of your interfaces) and try to ping google again and this time it should work (If it doesn’t, then most probably your network is down).

If you want to connect to internet using a wireless network then you can configure your wireless interface (most probably will be wlan0. check with ‘ifconfig -a‘ command) using the tool ‘iwconfig‘. Or better, you can use the famous ‘wpa_supplicant‘ program to handle your wireless network and get you connected right away (note: if your wireless network is encrypted with WPA encryption algorithm then you have to use ‘wpa_supplicant‘ program). I prefer using ‘wpa_supplicant‘ program by the way. To use ‘wpa_supplicant‘ program you have to write some configuration files first. open up ‘/etc/conf.d/net‘ with your favorite editor (I prefer Vim. But, you better use another editor like ‘nano‘ because Vim is complex to use):

nano /etc/conf.d/net

and write these lines:

# Prefer wpa_supplicant over wireless-tools
modules=( “wpa_supplicant” )
# It’s important that we tell wpa_supplicant which driver we should
# be using as it’s not very good at guessing yet
wpa_supplicant_wlan0=”-Dwext”

(notice the wlan0 part ! you should change it with your wireless interface, I don’t have to tell you now). Alright, save the file and exit (pressing CTRL+x will close the file and nano will ask you if you want to save or not and will ask about the filename. Just save the file with the same filename).

After configuring ‘/etc/conf.d/net‘ you have to write the ‘wpa_supplicant‘ configuration file (most probably will be ‘/etc/wpa_supplicant/wpa_supplicant.conf‘). Open the ‘wpa_supplicant‘ configuration file with ‘nano‘:

nano /etc/wpa_supplicant/wpa_supplicant.conf

and write this configuration if your wireless network is WEP encrypted:

# The below line not be changed otherwise we refuse to work
ctrl_interface=/var/run/wpa_supplicant

# Ensure that only root can read the WPA configuration
ctrl_interface_group=0
# Let wpa_supplicant take care of scanning and AP selection
ap_scan=1
# Simple case: WPA-PSK, PSK as an ASCII passphrase, allow all valid ciphers
network={
ssid=”name_of_your_ssid”
key_mgmt=NONE
wep_key0=”your_network_key”
# The higher the priority the sooner we are matched

priority=5
}

or write this configuration if your wireless network is WPA/WPA2 encrypted:

# The below line not be changed otherwise we refuse to work
ctrl_interface=/var/run/wpa_supplicant
# Ensure that only root can read the WPA configuration
ctrl_interface_group=0
# Let wpa_supplicant take care of scanning and AP selection
ap_scan=1
# Simple case: WPA-PSK, PSK as an ASCII passphrase, allow all valid ciphers
network={
ssid=”name_of_your_ssid”
psk=”your_network_key”
# The higher the priority the sooner we are matched
priority=5
}

now save the file and exit nano. At this stage, you’re ready to connect:

wpa_supplicant -iwlan0 -Dwext -c/etc/wpa_supplicant/wpa_supplicant.conf &

(notice the latest ampersand character ‘&‘, this way ‘wpa_supplicant‘ will be running in the background but you will see its output when it comes).

if you want to understand the command line of ‘wpa_supplicant‘, then read its man page ‘man wpa_supplicant‘ (come on, don’t be lazy). Now, you’re connected and ready to go.

(NOTE: if you’re still not internet connected while you’re connected to your wireless network, then probably you didn’t took an IP address. Use the command ‘dhcpcd wlan0‘ to take one).

     

   Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak

(Wikipedia)    

Sejarah animasi Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak.

(Wikipedia)

     Teknologi komputer dalam pembuatan animasi:
Pembuatan animasi digital dengan komputer lebih mudah dan cepat di banding dengan model konvensional. Dalam pembuatannya di butuhkan software, beberapa software yang biasa di gunakan dalam pembuatan nya adalah:
            1.   Autodesk Maya
    Software ini merupakan software animasi yang terbaik selma dua dasawarsa terakhir. Peran autodesk di dunia film makin teramat penting. Beberapa film yang menggunakan software ini adalah: Brave, Wreck it ralph, dan iron man 3
            2.    Toon Boom Studio
            3.    Aurora
            4.   Anime Studio
     
     Proses pembuatan animasi 2 Dimensi Digital:
           
     Pra-produksi:

• Konsep,
• Skenario,
• Pembentukan karakter,
• Storyboard,
• Dubbing awal,
• Musik dan sound FX

     Produksi:

• Lay out,
• Key motion,
• In Between,
• Background,
• Scanning
• Coloring.

    Post-produksi:

• Composite,
• Editing,
• Rendering,
• Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.

     Animasi di indonesia:
     Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas di Indonesia, bahkan ada beberapa studio yang telah membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengan kalimat lain, Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi Jepang dan Amerika Serikat. Data Ainaki (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia) mencatat nama-nama studio animasi Indonesia, diantaranya:

• Frozzty Entertainment
• Dreamlight Animation
• Tunas Pakar Integraha
• Jogjakartun
• Animotion Academy, dll