Redirect

D imasa ini tak jarang kita menjumpai kamera. Hampir disetiap handphone memiliki fasilitas kamera. Ini adalah salah satu contoh kecil dari...

Sejarah pembuat foto pertama

Dimasa ini tak jarang kita menjumpai kamera. Hampir disetiap handphone memiliki fasilitas kamera. Ini adalah salah satu contoh kecil dari kamera jenis digital. Selain handphone ada juga kamera saku (pocket) dan D-SLR. Obyek yang kita ambil dapat langsung kita lihat di layar handphone. Namun tahu kah anda siapa orang pertama yang menciptakan foto ???


Joseph Niepce


Lahir di Charlon-sur-Saône, Prancis pada tahun 1765, Joseph Nicéphore Niepce, di usianya yang ke tiga puluh ia telah menjadi professor di Oratorian College, dan pegawai pemerintahan di ketentaraan Prancis, dan kepala administrasi di daerah Nice, Prancis. Di tahun 1795, Niepce keluar dari jabatannya sebagai kepala administrasi Niceto untuk bekerjasama dalam suatu riset bersama saudaranya, Claude. Pada Agustus tahun 1807, dua bersaudara itu menemukan mesin pembakaran internal berbahan bakar bubuk yang dinamakan Pyréolophore. Claude meninggalkan Paris, kemudian pergi ke London untuk melakukan suatu percobaan dalam upaya meningkatkan antusiasme warga terhadap Pyréolophore, sementara Joseph tetap tinggal di Prancis.


Pada 1813, Joseph Niepce yang tak pernah betah untuk bertahan lama terhadap penemuannya tersebut, beralih pada satu kegemaran berupa seni popular yang dinamakan lithography. Dalam lithography, sebuah gambar diletakkan diatas batu dan diolah sedemikian rupa sehingga beberapa area dalam gambar tersebut akan menolak tinta dan sebagian akan menyerap tinta. Karena Niepce sendiri tidak memiliki latar belakang serta bakat seni, putranya yang bernama Isadore disuruh membuatkan desain-desain untuk keperluan lithographinya. Niepce menempatkan klisenya (yang sengaja dibuatnya transparan) diatas piringan yang dilapisi pernis berkilau dan menempatkannya dibawah sinar matahari melalui proses yang dinamainya heliography (goresan cahaya). Saat Isadore dipanggil untuk ikut dalam tugas wajib militer negaranya, Niepce akhirnya memutuskan untuk mencari jalan keluar lain dalam membuat gambar, yaitu langsung dari alam.
Foto Pertama


Walaupun pada akhir abad tujuh belas camera obscura memproyeksikan gambar-gambar diatas kertas, dan pada abad ke delapan belas penemu dari Jerman, J.H. Schulze, meneliti bahwa bubuk silver salt menjadi gelap saat diletakkan dibawah sinar, maka seabad lebih setelah itu Niepce mengkombinasikan dua penemuan tersebut untuk menciptakan potografi. Dalam ruang kerjanya yang mengarah pada pemandangan halaman rumah milik keluarganya tersebut, Niepce akhirnya menghasilkan satu prestasi pertama dalam bidang potografi pada tahun 1816. Ia menggunakan kertas yang sensitive terhadap silver chloride untuk mengambil gambar yang berasal dari camera obscura. Sayangnya, gambar mentah/kasar itu tidak bisa bertahan lama, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membuatnya menjadi tahan lama.


Dalam waktu singkat, Niepce meningkatkan penemuannya tersebut dengan menambahkan sebuah cardboarddiaphragm tepat di depan lensa camera obscura. Ia juga menggunakan nitric acid untuk memperbaiki gambar dalam waktu singkat. Niepce meneruskan usahanya dengan mengambil gambar pemandangan halaman rumah miliknya, tetapi kemajuannya berlangsung sia-sia karena ia tetap tidak bisa membuat gambar tersebut bertahan lama.


Dimulai pada tahun 1817 sampai 1825, Niepce bereksperimen dalam memproduksi gambar negatif dan positif yang di sketsanya di atas logam dan kaca dengan light-sensitive acids. Walaupun proses yang dibutuhkan benar-benar berbeda dari proses yang menggunakan silver chloride yang akhirnya menghasilkan karya fotografi, ia dapat memproduksi tiruan permanen klise.


Pada 1862, Niepce menggunakan camera obscura buatan untuk pertama kalinya secara professional. Kamera ini diciptakan oleh dua ahli lensa terkenal, yaitu Charles dan Vincent Chevalier. Pada musim panastahun 1862, Niepce menggunakan kamera ini untuk membuat gambar permanen dari alam untuk pertama kalinya. Poto paling pertama di dunia, yaitu poto pemandangan halaman rumahnya diatas piringan logam hitam putih, telah mengalami proses penjemuran dibawah sinar matahari selama delapan jam.


Kamera Temuan Niepce
Melalui Chevalier bersaudara, Niepce dikenalkan oleh seseorang bernama Louis-Jacques- Mandé Daguerre. Daguere, seseorang yang telah berkali-kali memperbaiki gambar pada permukaan kertas silver chloride, diberitahu oleh Chavelier tentang kesuksesan yang telah Niepce raih. Maka dari itu ia pun mulai menulis sesuatu untuk Niepce sampai pada akhirnya Niepce pun meresponnya.


Di London, Niepce akhirnya menemukan saudaranya Claude yang tengah mengalami gangguan jiwa, dan telah menghabiskan sebagian besar kekayaan keluarganya untuk suatu penemuan yang tidak diketahui keberadaannya. Walaupun Joseph Niepce tidak ingin membongkar detail tentang penemuaanya tersebut, ia memerlukan uang untuk melanjutkan proyek penemuannya tersebut. Pada 14 Desember tahun 1829, Niepce menandatangani perjanjian dengan Daguerre yang berlaku dalam sepuluh tahun kedepan hubungan kerja dua penemu tersebut. Rencana mereka itu sangat menguntungkan Niepce dalam menjalankan peroyek penemuannya tersebut, serta adanya pembagian sama rata antar dua pihak terhadap untung yang diperoleh. Sayangnya, Niepce meninggal dunia karena stroke pada tanggal 5 Juli tahun 1833, lama sebelum ia bisa melihat hasil penemuan mereka tersebut. Walaupun begitu, keuletan Daguerre cukup menjadi kunci utama dalam masa depan fotografi.

0 comments:

Pada era globalisasi seperti saat ini tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan-perusahaan yang berbeda pemahaman dasar sistem informasi...

Strategi Integrasi Sistem Informasi


Pada era globalisasi seperti saat ini tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan-perusahaan yang berbeda pemahaman dasar sistem informasi untuk saling diintegrasikan, contohnya adalah beberapa perusahaan saling melakukan merger dengan perusahaan lainnya untuk dapat meningkatkan kekuatan berbisnis mereka. Perusahaan pun harus menyusun ulang strategi dalam mengembangkan bisnis mereka agar perusahaan yang mereka bangun tidak kalah dalam persaingan di pasar bebas seperti sekarang. Contoh perusahaan yang penulis tahu adalah usaha dalam perbankan yang melakukan merger, hal tersebut dilakukan oleh bank-bank dalam melakukan strategi untuk menyatukan infrastruktur teknologi informasi, namun kadang bank juga melakukan merger untuk menghindari adanya likuidasi, seperti yang pernah terjadi dahulu pada masa krisis ekonomi.
Menurut sumber yang membahas mengenai strategy of information integration oleh Richardus E. Indrajit (http://www.docstoc.com/docs/37143778/EVOLUSI-STRATEGI-INTEGRASI-SISTEM-INFORMASI-RAGAM), terdapat enam tahap pelaksanaan integrasi, seperti di bawah ini :

1.     Eksploitasi Kapabilitas Lokal
2.     Lakukan Integrasi Tak Tampak
3.     Kehendak Berbagi Pakai
4.     Redesain Arsitektur Proses
5.     Optimalkan Infrastruktur
6.     Transformasi Organisasi
Dari keenam tahap tersebut dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara mitra merger dalam mengintegrasikan sistem informasi yang dimiliki serta untuk mencairkan suasana ketegangan dalam politis yang seringkali mencampuri dalam penggabungan sistem informasi. Dengan adanya penggabungan sistem informasi tersebut dapat mengokohkan kekuatan dalam persaingan berbisnis, serta dapat meningkatkan kepuasan dari sisi pelanggan, didasari oleh penggabungan dan pertukaran informasi yang didapat dari perusahaan maka kebutuhan dari pelanggan pun kadang lebih terpenuhi, karena dari proses merger tersebut faktor dari sisi kepuasan pelanggan tidak boleh dilupakan baik dari segi pelayanan atau penjualan hasil produk. Maka sistem informasi ini dalam konteks penggabungannya dalam merger perusahaan, haruslah lebih dikembangkan, disusun, dan diterapkan agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai bukan hanya dari keuntungannya saja.
sumber : http://www.docstoc.com/docs/37143778/EVOLUSI-STRATEGI-INTEGRASI-SISTEM-INFORMASI-RAGAM

0 comments:

CONTOH KASUS: Subnetting Tabel Mayor Jaringan: 200.0.1.0/24 Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254 Jumlah alamat IP yang dibutu...

Penerapan subnetting dalam TCP/IP

CONTOH KASUS:

Subnetting Tabel
Mayor Jaringan: 200.0.1.0/24


Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 3
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 6
Sekitar 3% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 50% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan Subnet NameNeeded SizeAllocated 



Subnet NameNeeded SizeAllocated SizeAddressMaskDec MaskAssignable RangeBroadcast
SERVER36200.0.1.0/29255.255.255.248200.0.1.1 – 200.0.1.6200.0.1.7
Mayor Jaringan: 200.0.2.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 88
Sekitar 38% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 86% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan


Subnet NameNeeded SizeAllocated SizeAddressMaskDec MaskAssignable RangeBroadcast
ACCOUNTING STAFF1114200.0.2.64/28255.255.255.240200.0.2.65 – 200.0.2.78200.0.2.79
IT STAFF714200.0.2.80/28255.255.255.240200.0.2.81 – 200.0.2.94200.0.2.95
OPERASIONAL STAFF2830200.0.2.32/27255.255.255.224200.0.2.33 – 200.0.2.62200.0.2.63
CS STAFF3030200.0.2.0/27255.255.255.224200.0.2.1 – 200.0.2.30200.0.2.31








Latihan Subnetting, VLSM


Network address : 200.200.200.0/16


Ada 5 network yang dibuat yaitu :


Management          32 host


HRD                      16 Host 


Administrasi           8 Host 


IT                           4 Host 


Sales                       16 Host 


Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).


Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM : 


NamaHostNARangeBroadcastSM
Management32 host
HRD16 Host
Administrasi8 Host
IT4 Host
Sales16 Host


JAWABAN:


Mayor Jaringan: 200.200.0.0/16
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 65534
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 142
Sekitar 0% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan


Subnet NameNeeded SizeAllocated SizeAddressMaskDec MaskAssignable RangeBroadcast
Administrasi814200.200.0.128/28255.255.255.240200.200.0.129 – 200.200.0.142200.200.0.143
HRD1630200.200.0.64/27255.255.255.224200.200.0.65 – 200.200.0.94200.200.0.95
IT46200.200.0.144/29255.255.255.248200.200.0.145 – 200.200.0.150200.200.0.151
Management3262200.200.0.0/26255.255.255.192200.200.0.1 – 200.200.0.62200.200.0.63
Sales1630200.200.0.96/27255.255.255.224200.200.0.97 – 200.200.0.126200.200.0.127

0 comments: